Beberapa bulan yang lalu aku sempat mencari Photo masa kecilku, entah dimana aku menyimpannya, aku sungguh lupa.
Hingga ketika aku berusaha mengingat-ingat nya munculah satu wajah orang yang begitu ku kenal.
Hingga ketika aku berusaha mengingat-ingat nya munculah satu wajah orang yang begitu ku kenal.
"Ah kenapa tak ku pikirkan sejak awal" bisik dalam benakku.
Segera aku tanyakan pada nya melalui media sosial dan untung saja aku memiliki kontak nya.
Tanpa basa-basi aku langsung bicara intinya, ya apalagi kalau bukan menanyakan padanya 'apakah Photo masa kecilku ada padanya?'.
Dan ah sial jawabannya sungguh tidak meyakinkan. Dia hanya menjawab 'mungkin ada di dompet' bayangkan kata "Mungkin" itu antara iya ada dan tidak ada.
Tanpa basa-basi aku langsung bicara intinya, ya apalagi kalau bukan menanyakan padanya 'apakah Photo masa kecilku ada padanya?'.
Dan ah sial jawabannya sungguh tidak meyakinkan. Dia hanya menjawab 'mungkin ada di dompet' bayangkan kata "Mungkin" itu antara iya ada dan tidak ada.
Hanya jawaban yang meyakinkan yang aku butuhkan saat itu, aku hanya ingin mengetahui apakah aku pernah memberikan Photo itu sejak aku dan dia memiliki hubungan dulu. Jika iya sudah pasti ada padanya, itupun jika dia tidak membuangnya karena setelah lulus sekolah menengah pertama kami putus hubungan. Ya walaupun dibuang mau bagaimana lagi mungkin itu keputusan dan caranya untuk melupakan dan membuang barang yang menunjukkan kenangan tempo dulu dan aku tidak apa-apa *sok kuat.
Beberapa minggu berlalu aku dan dia tidak ada kontak apapun. Hingga pada suatu hari aku mengubah gambar tampilan bbm ku menjadi gambar sebuah rumah yang ku download dari mbah google. Disitu dia mengirimkan pesan
"rumah baru nis? "
"iya" kujawab singkat
"hebat calon suami nya udah punya rumah" balasnya.
"duh rumah kami mh gubuk"
"jangan gitu nis"
"Hehe rumah dari mana? Tinggal aja masih sama orang tua heee, itu rumah dari google π" balas ku penuh kejujuran Hehe.
Disitu aku dan dia memulai berkomunikasi kembali. Aku sempat menanyakan dimana dia sekarang, dia jawab "di rumah" "main sini", owwh ku balas "iya insyaallah".
Emm sebenarnya sejak aku sekolah kelas IX aku sering main ke rumah teman sekelas ku yang kebetulan rumahnya bertetangga dengan dia *orang yang singgah dihatiku saat itu. Dua yang ku dapat jika pergi ke sana
1) aku bersilaturahmi dengan teman sekelas beserta keluarganya dan
2) aku bahagia bisa bertemu dengannya. Begitupun sampai saat ini.
Tibalah saatnya pada pertengahan bulan ramadhan aku pergi kesana untuk bersilaturahmi, bertemu dengan mereka yang aku rindukan, temanku uum, ibu, bapak dan semua keluarga uum bahkan mendapatkan saudara baru, tetangga nya yang belum aku kenal dan terlebih aku bertemu dengannya. Ya disitu aku baru sempat datang setelah beberapa hari yang lalu rencana nya terus-terusan aku batalkan.
Hati dan pikiran ku kerepotan karena mendapatkan banyak pertanyaan. Ya aku harus bagaimana nanti jika bertemu dengan nya? Aku ingat ini adalah pertemuan pertama kami setelah sekian lama tidak bertemu. Bahagia? Senang? Deg-degan? Aarggggh aku takut nanti aku salah tingkah dan dia menyadari itu. Pasti sangat memalukan!
Aku menengok ke rumah nya dan melihat seorang ibu-ibu disana, oh siapakah dia? Ibunya kah? Aku juga melihat adik laki-laki nya. Aku hanya tersenyum dan ada keinginan dalam hati yang timbul tiba-tiba 'rasanya kakiku ingin sekali melangkah ke rumahnya dan bertemu dengan ibunya, setidaknya aku ingin mencium tangan nya'.
#BloggerJugaButuhPiknik π
Tak lama kami pun berangkat menuju tempat wisata tujuan kami, ya kami adalah seorang pengembara muda yang kebetulan butuh piknik *ohmaygat apa yang baru saja aku ketik? Oh sungguh abaikan saja, dan mungkin benar sekarang aku butuh piknik
#tinggalkanOrangGajelasIni π
Kami terdiri dari ➡ Diana, Uum & sepasang kekasih yang bukan kekasih lagi π°π
Hahaha abaikan paragraph diatas dan dibawah, rasanya aku sedang eror, dan aku butuh segelas jeruk hangat untuk menetralisir nya.
Aku kembali dengan segelas jeruk hangat yang baru saja ku buat di dapur, sepertinya pikiran eror ku terobati Setelah meminumnya. #Bilangsajakalauhaus π
Banyak basa-basi. Oke kembali ke laptop! Haa ngapa? Toh posting juga di smartphoneπ©
#masihajaniorang haha maap-maap π
Tak lama menunggu *cieemenunggu haaa. Aku bertemu dengannya dan ah biasa saja. Kami bergegas pergi menuju tempat wisata tujuan kami yaitu bukit panembongan. Bisa kau tebak bagaimana perasaanku waktu itu. Dan yah tak lama bisa berada disana karena dia meminta untuk pulang *akukecewa karena aku masih ingin berlama-lama dengannya.
Kami pulang dan dia nampaknya pulang kerumah nya, dan kembali lagi dengan membawa dompet lalu ia mengeluarkan sesuatu yang dibungkus oleh plastik. Aku sungguh tidak menduga nya, itu Photo ku, iya Photo masa kecilku ah rasanya bahagia melihat nya.
![]() |
My Old Pictures |
Dan kau tau apa yang lebih membahagiakan? Hal yang lebih membahagiakan nya adalah Dia menyimpan photo itu selama 4 tahun di dompetnya. Dia tidak membuang nya. Dia menjaganya. Hingga aku berpikir untuk tetap memberikan photo itu padanya karena aku tahu apa yang ada di tangannya akan ia jaga, namun ia menolak dan memilih untuk mengembalikan nya padaku.
Waktu hari itu sangat aku benci, kenapa? Karena hari itu waktu berjalan begitu cepat. Membuatku dan temanku pulang dan aku bersalah hingga saat ini, karena ketika pulang aku tidak berpamitan pada orang tua nya uum, karena mereka sedang di luar.
Aku tak bisa merangkai kata demi kata yang lebih panjang untuk cerita ini. Hanya ku ingin kau tahu saat itu 'Aku Bahagia'. Dan terimakasih sudah menjaga Photo ini selama 4 tahun yang masih terlihat rapih ini, walau akhirnya kita tidak bersama, dan kemarin kamu mengembalikannya padaku. Kamu bilang padaku "kamu sudah akan menikah dan sudah saatnya aku mengembalikan Photo ini yang selama 4 tahun aku jaga dan aku simpan di dompetku".
Aku senang bisa bertemu dengan orang seperti mu.
Ini adalah pertemuan ku dengannya, mungkin yang terakhir di masa lajang ku, karena sebentar lagi aku akan melepaskan masa lajang ku.
Anggaplah ini cerita sebagai kenang-kenangan dariku. Ya dariku yang sampai saat ini deg-degan ketika mendapat telpon dari mu dan aku pilih untuk tidak menjawabnya, maap mungkin lain kali ketika aku tenang akan ku jawab telpon mu dan maap juga kemarin aku sempat marah padamu.
Emm Oiya?
Kita akan saling mendo'akan bukan?
Tetaplah mantanku itu temanku bukan musuh ku. Jika kau ada waktu mainlah ke tempatku sebagai teman baik ku. π’π
No comments:
Post a Comment